Gempol-Pasuruan, Khoiron dan Khomsiah pemilik rumah terbengkalai didaerah Desa Kuwung RT.05 RW.08, rumah tingkat yang sudah terbengkalai ini ditinggalkan oleh pemiliknya sudah dari tahun 2005. Pemilik rumah sempat mengatakan bahwa ketika rumah itu dibangun banyak kejadian-kejadian yang menimpa oleh keluarga mereka hingga sampainya Khoiron pemilik rumah tersebut meninggal. Karena pemilik rumah sudah meninggal dan menurut warga sekitar rumah tersebut sangatlah angker dan dijauhi oleh warga sekitar di Desa tersebut karena terletak pada tengah tengah jalan antara para rumah warga sekitar (Sabtu, 23 September 2023).
“Warga menganggap rumah itu sebagai tempat yang angker, sehingga tidak satu pun warga yang berani masuk kedalam. Bangunan rumah tersebut sebenarnya bangunan tua yang direnovasi menjadi bangunan modern. namun sepertinya belum selesai direnovasi rumah tersebut sudah terbengkalai, Terdapat beberapa ruangan yang masih berupa susunan batu bata. Rumah tersebut juga memiliki sumur yang terlihat sangat tua dengan kedalaman 20 meter lebih, batu bata besar zaman dulu masih berdiri kokoh menjadi pondasi sumur tersebut. Beberapa warga sempat melarang kami untuk masuk kedalam, namun semakin dibuat penasaran perasaan kami oleh cerita warga sekitar. Menurut cerita warga yang tinggal didepan rumah terbengkalai tersebut, ada sesosok perempuan berbaju putih yang duduk diatas sumur rumah tersebut, Dan kami pun menemukan beberapa bekas dupa yang banyak berceceran di dekat sumur rumah tersebut.” Ungkap Fendi selaku Konten Kreator yang pernah menjelajahi rumah tersebut (Minggu, 24 September 2023).
Setiap rumah yang memiliki penghuni sudah seharusnya kita merawat dan membersihkannnya dengan teratur agar tidak memberikan kesan yang kotor dan jenuh ketika hal itu terjadi sudah dipastikan banyak aura aura negaitf yang bakal berdatangan di dalam rumah kita ketika kita tidak rajin untuk menjaga dan membersihkannya.
”Banyak orang-orang yang meyakini bahwa rumah tersebut angker, apalagi dengan kondisi yang tidak pernah di huni, di tambah lagi letak kuburan lama di belakang rumah tersebut, banyak anak kecil yang menangis atau orang jawa menyebutnya "sawanen" ketika melintasi rumah tersebut dimalam hari, untuk membuat masyarakat tidak takut, akhirnya rumah tersebut di beli, tapi entah mengapa meski setelah dibeli, tidak ada perubahan sedikit pun yang dilakukan oleh si pembeli kepada rumah tersebut.” Ungkap Dhina selaku tetangga dari rumah yang terbengkalai itu.
Rumah akan menjadi nyaman ketika kita dapat merawat dan membersihkannya dengan teratur tanpa membiarkan begitu saja. Sangat berdampak positif baik lingkup keluarga dan masyarakat ketika melintas dari rumah yang telah kita rawat dan kita jaga, dan jangan lupa untuk selalu beribadah di rumah karena bagaimanapun “Rumahku Adalah Surgaku”.
Muhammad Miftakhul Zulfiansyah
Senin, 25 September 2023
Komentar
Posting Komentar